Artikel
SMA Marsudirini Muntilan Menjelajahi Tradisi Rejeban di Wonogiri Lor, Kabupaten Magelang
Rabu 24 Januari 2024, siswa-siswa dari SMA Marsudirini Muntilan melakukan kunjungan ke desa Wonogiri Lor, Kabupaten Magelang. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami keanekaragaman budaya Indonesia, mengenalkan tradisi Rejeban ke siswa, mengenalkan nilai dan norma dalam masyarakat dan menanamkan karakter saling menghargai dan toleransi demikian yang disampaikan oleh Bapak Andi Setiawan, M.Pd seorang guru Pendidikan Pancasila di SMA Marsudirini Muntilan. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat mengetahui lebih dalam tentang kearifan lokal yang masih dijaga dengan kokoh oleh masyarakat setempat.
Rejeban merupakan salah satu tradisi yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Wonogiri Lor. Pada momen ini, seluruh warga desa berkumpul untuk merayakan keberkahan alam yang telah diberikan. Mereka menggelar berbagai kegiatan, mulai dari doa bersama, kenduri, hingga pertunjukan seni tradisional seperti tari-tarian dan musik tradisional.
Tradisi Rejeban bukan hanya sekedar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga desa. Di sinilah nilai-nilai gotong royong, solidaritas, dan rasa syukur kepada Sang Pencipta sangat terasa. Siswa-siswa kami pun mendapatkan pengalaman berharga untuk merasakan kehangatan dan kebersamaan dalam tradisi ini.
Selain merayakan tradisi Rejeban, siswa juga diajak untuk memahami kearifan lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Wonogiri Lor. Masyarakat desa dengan penuh kesadaran menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar, seperti hutan dan sungai, sebagai sumber kehidupan mereka. “Kami tidak membuang sampah di sungai dan kami juga tetap menanam pohon besar sbg pengganti pohon yang sudah di tebang karena usia yg sudah tua.” Tutur warga Wonogiri Ketika diwawancarai oleh siswa.
Mereka juga aktif dalam memelihara tradisi pertanian dan kerajinan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun. Melalui kegiatan ini, siswa kami dapat melihat betapa pentingnya menjaga warisan budaya dan alam untuk keberlangsungan hidup manusia dan planet kita.
Pelajaran yang terkait dengan kegiatan ini adalah Sosiologi, Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, TIK, Bahasa Indonesia, Fisika sehingga tugas yang diberikan oleh siswa wawancara, membuat vlog, mengamati perilaku orang orang yang berdampak pada potensi perubahan iklim.
Kunjungan ke desa Wonogiri Lor telah memberikan pengalaman yang berharga bagi siswa-siswa SMA Marsudirini Muntilan dalam memahami keanekaragaman budaya Indonesia. “Pengalaman berharga selama mengikuti rejeban di Wonogiri lor yaitu yang pastinya bisa mengenal budaya rejeban yang masih dilestarikan disana dan toleransi warga sekitar serta makna kebersamaan” tutur Lita “Pengalaman berharga yang saya dapat saat mengikuti rejeban di Wonogiri lor yaitu, bisa merasakan kegiatan rejeban karena didusun saya tidak ada kegiatan tersebut. Ternyata didusun Wonogiri lor masih ada yang kejawen, tetapi toleransinya tetap ada, tidak membeda-bedakan.” tutur Anggita. “Bahagia bisa mengenal budaya baru” ucap Devano. Tradisi Rejeban dan kearifan lokal yang dijaga dengan baik oleh masyarakat setempat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih menghargai dan menjaga warisan budaya yang berharga ini. Semoga kunjungan ini dapat memberikan dampak positif bagi pembentukan karakter siswa-siswa kami. (sty)
Kembali
Rejeban merupakan salah satu tradisi yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Wonogiri Lor. Pada momen ini, seluruh warga desa berkumpul untuk merayakan keberkahan alam yang telah diberikan. Mereka menggelar berbagai kegiatan, mulai dari doa bersama, kenduri, hingga pertunjukan seni tradisional seperti tari-tarian dan musik tradisional.
Tradisi Rejeban bukan hanya sekedar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga desa. Di sinilah nilai-nilai gotong royong, solidaritas, dan rasa syukur kepada Sang Pencipta sangat terasa. Siswa-siswa kami pun mendapatkan pengalaman berharga untuk merasakan kehangatan dan kebersamaan dalam tradisi ini.
Selain merayakan tradisi Rejeban, siswa juga diajak untuk memahami kearifan lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Wonogiri Lor. Masyarakat desa dengan penuh kesadaran menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar, seperti hutan dan sungai, sebagai sumber kehidupan mereka. “Kami tidak membuang sampah di sungai dan kami juga tetap menanam pohon besar sbg pengganti pohon yang sudah di tebang karena usia yg sudah tua.” Tutur warga Wonogiri Ketika diwawancarai oleh siswa.
Mereka juga aktif dalam memelihara tradisi pertanian dan kerajinan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun. Melalui kegiatan ini, siswa kami dapat melihat betapa pentingnya menjaga warisan budaya dan alam untuk keberlangsungan hidup manusia dan planet kita.
Pelajaran yang terkait dengan kegiatan ini adalah Sosiologi, Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, TIK, Bahasa Indonesia, Fisika sehingga tugas yang diberikan oleh siswa wawancara, membuat vlog, mengamati perilaku orang orang yang berdampak pada potensi perubahan iklim.
Kunjungan ke desa Wonogiri Lor telah memberikan pengalaman yang berharga bagi siswa-siswa SMA Marsudirini Muntilan dalam memahami keanekaragaman budaya Indonesia. “Pengalaman berharga selama mengikuti rejeban di Wonogiri lor yaitu yang pastinya bisa mengenal budaya rejeban yang masih dilestarikan disana dan toleransi warga sekitar serta makna kebersamaan” tutur Lita “Pengalaman berharga yang saya dapat saat mengikuti rejeban di Wonogiri lor yaitu, bisa merasakan kegiatan rejeban karena didusun saya tidak ada kegiatan tersebut. Ternyata didusun Wonogiri lor masih ada yang kejawen, tetapi toleransinya tetap ada, tidak membeda-bedakan.” tutur Anggita. “Bahagia bisa mengenal budaya baru” ucap Devano. Tradisi Rejeban dan kearifan lokal yang dijaga dengan baik oleh masyarakat setempat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih menghargai dan menjaga warisan budaya yang berharga ini. Semoga kunjungan ini dapat memberikan dampak positif bagi pembentukan karakter siswa-siswa kami. (sty)
- Belajar Bersama
- PERKEMAHAN RABU KAMIS JUMAT ( PERRAKAJU ) GUGUS DEPAN SMA MARSUDIRINI MUNTILAN XI-08.11-42/ 43 19 – 21 JUNI 2024
- Kartini Day : Kolaborasi SMP Marganingsih dan SMA Marsudirini Muntilan
- Komunikasi yang Memberdayakan bersama Ibu Monika Iriyati
- PELAKSANAAN PENILAIAN SUMATIF AKHIR JENJANG DAN PENILAIAN SUMATIF AKHIR TAHUN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TP. 2023/2024 DI SMA MARSUDIRINI MUNTILAN Senin, 18 Maret 2024 Penulis : Benidiktus Satriyo,
- REFLEKSI ATAS PERAYAAN HARI KARTINI SMA MARSUDIRINI MUNTILAN 21 APRIL 2024 (Oleh Sutaryono, S.Pd)
- Pengumuman Kelulusan 2024
- Selamat Siswa SMA Marsudirini Muntilan atas Beasiswa Perguruan tinggi
- Retreat Kelas XII IPA dan IPS: Berakar, Bertumbuh, Berbuah dan Berdampak Melalui Tugas PerutusanNya
- SMA Marsudirini Muntilan Menjelajahi Tradisi Rejeban di Wonogiri Lor, Kabupaten Magelang